Pantai Kata, Pantai Cermin, Pantai Gondoria dan Makam Syeikh Burhanudin Pariaman, Sumatera Barat


Pariaman salah satu kabupaten di Wilayah Sumatera Barat menyimpan berbagai macam keindahan alam, budaya dan situs-situs bersejarah yang tak mungkin untuk dilewatkan bagi kawan-kawan pencinta Touring. (Yang penting Gass... hehehe..)
Pantai Kata, Pantai Cermin, dan pantai Gondoria juga ikut menghiasi keindahan alam kota kecil Pariaman. Nah... Jika kita kesini pada bulan Muharram atau dalam bahasa Jwanya Bulan Suro, kita akan melihat budaya Tabuik yang pesertanya lebih dari Ribuan orang yang berasal darai berbagai macam Daerah, baik Domestik maupun Tourist Luar Negeri. Mereka ada yang bertujuan mengikuti Tabuik, dan ada pula yang hanya meliput. 
Situs bersejarah, makam Syeikh Burhanudin. Burhanuddin Ulakan Pariaman atau dikenal dengan sebutan Syeikh Burhanuddin Ulakan (lahir tahun 1646 di Sintuk, Sintuk Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman - meninggal 20 Juni 1704 pada umur 58 tahun) adalah ulama yang berpengaruh di daerah Minangkabau sekaligus ulama yang menyebarkan Islam di Kerajaan Pagaruyung. Selain itu ia terkenal sebagai pahlawan pergerakan Islam melawan penjajahan VOC. Ia juga dikenal sebagai ulama sufi pengamal (Mursyid) Tarekat Shatariyah di daerah Minangkabau, Sumatera Barat (id.wikipedia.org.
Syekh Burhanuddin telah banyak dikenal dan diperbincangkan para ilmuwan, baik dalam literatur, maupun dari laporan bangsa Eropah lainnya. Salah satu sumber utama yang menjelaskan dari perkembangan surau-surau dan lahirnya pembaruan Islam di Minangkabau berasal dari sebuah naskah kuno tulisan Arab Melayu. Naskah itu berjudul, Surat Keterangan Saya Faqih Saghir Ulamiyah Tuanku Samiq Syekh Jalaluddin Ahmad Koto Tuo, yang ditulis pada tahun 1823. Buku ini menjelaskan peranan surau dalam menyebarkan agama Islam di pedalaman Minangkabau yang dikembangkan oleh murid-murid Syekh Burhanuddin Ulakan.
Di samping itu, riwayat ulama ini telah diterbitkan dalam tulisan Arab Melayu oleh Syekh Harun At Tobohi al Faryamani (1930) dengah judul Riwayat Syekh Burhanuddin dan Imam Maulana Abdul Manaf al Amin dalam Mubalighul Islam. Buku ini menerangkan dengan jelas mengenai diri Pono, yang kemudian bergelar Syekh Burhanuddin. Diceritakan dengan jelas kehidupan keluarga, masa mengenal Islam dengan Tuanku Madinah kemudian berlayar ke Aceh untuk menimba ilmu kepada Syekh Abdurrauf al Singkli.
Syekh Burhanuddin adalah salah seorang dari murid Syekh Abdur Rauf al Singkli yang dikenal juga dengan panggilan Syekh Kuala. Sekembali dari Aceh, Syekh Burhanuddin membawa ajaran Tharikat Syattariyah ke Ulakan pada bagian kedua abad ke-17. Dari Ulakan ajaran tarikat menyebar melalui jalur perdagangan di Minang-kabau terus ke Kapeh-kapeh dan Pamansiangan, kemudian ke Koto Laweh, Koto Tuo, dan ke Ampek Angkek. Di sebelah barat Koto Tuo berdiri surau-surau tarikat yang banyak menghasilkan ulama. Daerah ini dikenal dengan nama Ampek Angkek, berasal dari nama empat orang guru yang teruji kemasyhurannya. Sumber: (www.facebook.com/MinangkabauPages)
Naah...
Buat kawan-kawan, sambil touring bisa sedikit mengenang dan mempelajari sejarah negeri dimana kaki kita menginjak, di bumi dimana kita mencari makan, di tanah dimana kita bertempat tinggal...
sekian dulu untuk Touring Religi kita saat ini, semoga akan tetap sehat dan dapat Eksplor tempat-tempat indah lainnya di seluruh nusantara. Aamiiin...
Pantai Kata, Pantai Cermin, Pantai Gondoria dan Makam Syeikh Burhanudin Pariaman, Sumatera Barat Pantai Kata, Pantai Cermin, Pantai Gondoria dan Makam Syeikh Burhanudin Pariaman, Sumatera Barat Reviewed by As'ad on July 26, 2017 Rating: 5

No comments:

Komentar